Contoh Makalah (tentang angktan udara)

Posted on

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A.   Latar Belakang

Transportasi adalah suatu alat pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Salah satunya yang akan dibahas disini adalah transportasi udara, transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.Transportasi udara memiliki peran penting dalam kehidupan di Indonesia. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri lebih dari 17.508 pulau, dan menggunakan transportasi udara ini merupakan cara tercepat untuk berpergian.

Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai unsur penunjang (servicing sector) dan unsur pendorong (promoting sector). Peran transportasi udara sebagai unsur penunjang dapat dilihat dari kemampuannya menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga berperan dalam menggerakan dinamika pembangunan.

Pendapat selama ini yang mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan apabila menggunakan transportasi udara sangat besar, saat ini sudah terjawab dengan munculnya maskapai – maskapai baru yang menawarkan layanan transportasi udara yang prima dengan harga yang sangat kompetitif. Malahan apabila dilihat dari teori ekonomi fakta yang muncul bisa sebaliknya. Hal ini dikarenakan transportasi udara khususnya pesawat terbang mampu memberikan nilai tambah berupa kecepatan, sehingga memungkinkan peredaran uang yang lebih cepat dan tentunya hal ini berarti penekanan biaya produksi.

Sedangkan sebagai unsur pendorong, transportasi udara juga sudah terbukti mampu menjadi jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi dan juga melayani daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil. Tersedianya transportasi yang dapat menjangkau daerah pelosok termasuk yang ada di perbatasan sudah pasti dapat memicu produktivitas penduduk setempat, sehingga akhirnya akan meningkatkan penghasilan seluruh rakyat dan tentunya juga pendapatan pemerintah.

Rentang wilayah negara mengharuskan penanganan moda transportasi angkutan darat, laut dan udara secara terpadu untuk mewujudkan sistem angkutan nasional yang andal, efektif dan efisien. Setiap moda angkutan memiliki karakter khas, keunggulan dan kelemahannya. Moda transportasi darat, laut dan udara harus menjadi kesatuan sistem agar dapat menjawab tujuan perangkutan, yakni melayani perpindahan atau mobilisasi orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.

Untuk menjawab tantangan itu, disusun Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) yang bertujuan mewujudkan perangkutan yang andal dan berkemampuan tinggi dalam menunjang sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis, serta mendukung pengembangan wilayah dan lebih memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan peningkatan hubungan internasional. Maka dari itu, di ciptakan lah transportasi yang dapat beroperasi dengan cepat yaitu transportasi udara, salah satunya peswat terbang. Transportasi udara adalah alat transportasi yang dioperasikan di udara dari satu tempat ke tempat yang lain baik tempat yang dekat maupun tempat yang jauh dengan proses yang cepat.

  1. B.   Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, makalah ini dalam rangka pengembangan ilmu hukum khususnya hukum pengangkutan udara dan hukum perlindungan konsumen. Sedangkan secara praktis makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan pengangkutan udara niaga, antara lain :

  • Pemerintah  selaku regulator  dalam kegiatan pengangkutan udara khususnya dalam rangka penyusunan kebijakan.
  • Perusahaan atau maskapai penerbangan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa transortasi udara.
  • Kalangan akademisi dapat dijadikan bahan informasi awal dalam melakukan penelitian dan pengkajian yang lebih mendalam
  • Penulis sendiri adalah menambah wawasan keilmuan, terutama pada bidang transportasi udara
  1. C.   Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :

  1. menganalis bagaimana penggunaan e-business di dalam industri penerbangan terutama di indonesia dengan mengambil studi kasus pada PT Garuda Indonesia, Tbk.
  2. Mengidentifikasi kontribusi atau manfaat e-business bagi PT Garuda Indonesia, Tbk dalam menjalankan bisnisnya.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. A.   Proses Bisnis Lintas Fungsi pada PT Garuda Indonesia, Tbk

Pada awal dekade tahu 1990, pemakaian internet secara umum mendorong timbulnya sebuah konsep baru yang disebut dengan elektronik bisnis atau e-business dan e-commerce. Kalakota dan Robinson dalam Aisyah 2010 menyatakan bahwa e-commerce mengacu pada penjualan produk dan layanan melalui web, sementara e-business adalah transformasi dari kunci bisnis proses perusahaan melalui penggunaan teknologi internet. Sebagai contoh dari e-business yaitu penerapan Enterprise Resource Planning, Customer Relationship Management, Supply Chain Management, dan Human Resources Management. Dalam hal ini, perusahaan menerapkan e-business karena pada dasarnya konsumen adalah pencari harga, kenyamanan, layanan terbaik bagi mereka sehingga perusahaan yang dapat survive adalah perusahaan yang mampu merespon dengan baik keinginan dan harapan pelanggannya.

Garuda Indonesia merupakan perusahaan yang berorientasi pada kepuasan konsumen yang menerapkan penambahan value pada produk dan serangkaian kegiatan perusahaan. Untuk menunjang proses pengelolaan pelanggan dan bisnis perusahaan, Garuda Indonesia telah membuat website sebagai sarana pendukung bisnis. Pada tahun 2008 Garuda Indonesia juga meluncurkan produk baru yaitu e-travel, sebuah situs yang dirancang untuk mengakomodasi keinginan konsumen secara lebih ringkas dan menarik dalam web perusahaan. Internet telah merubah cara pandang orang dalam melakukan bisnis dan bagaimana cara perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan dan menawarkan kepada pelanggan tentang berbagai layanan dan keuntungan yang mampu diberikan perusahaan.

Proses bisnis pada Garuda Indonesia telah menerapkan teknologi informasi yang mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan, yakni dengan cara pemasangan software tertentu yang sesuai dengan berbagai divisi yang ada yakni mulai dari bidang produksi service dan jasa layanan, Procurement perusahaan,  Research and Development (R&D) atau Enggineering dan Marketing perusahaan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada masing-masing divisi saling berhubungan satu sama lain sehingga dalam pelaksanaannya saling terintegrasi.

Proses pengembangan produk baru dalam Garuda Indonesia dalam hal ini pada industri penerbangan domestik dimulai dari kegiatan market research meliputi analisis industri dan harapan pasar. Analisis industri dalam hal ini dilakukan terlebih dahulu untuk persaingan usaha dalam industri penerbangan domestik. Analisis harapan pelanggan juga dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya diharapkan dan diinginkan pelanggan saat menggunakan jasa Garuda Indonesia. Kemudian Garuda Indonesia melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menguji keterterimaan produknya di pasar dengan sebelumnya merancang desain layanan dan sarana apa saja yang dibutuhkan. Analisis terhadap seluruh komponen tersebut tentu saja dilakukan dengan tetap mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga gap yang terjadi dapat diketahui lebih awal sehingga strategi yang diterapkan oleh perusahaan berjalan tepat sasaran. Sebagai contoh yaitu ketika Garuda Indonesia meluncurkan produk service penerbangan domestik baru dengan konsep low cost carrier yaitu Citilink. Garuda Indonesia yang dikenal sebagai maskapai dengan Full Service Carrier-nya merespon harapan pasar dengan juga meluncurkan produk service baru di sektor low cost carrier. Perusahaan sebelumnya telah menganalisa peta persaingan dalam industri penerbangan, analisis harapan konsumen serta preferensi konsumen. Sebagaian besar maskapai penerbangan bergerak di sektor low cost carrier yaitu fasilitas jasa layanan yang minimal namun sesuai dengan kebutuhan dari target pasar perusahaan.

  Tabel 3. Maskapai Penerbangan Domestik yang Beroperasi Di Indonesia

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

 

Gambar 1. Proses Pengembangan Produk Baru

Banyak hal telah dilakukan oleh Garuda Indonesia terkait dengan pertambahan nilai yang diberikan pada serangkaian proses operasional perusahaan melalui kegiatan elektronik-isasi. Dalam setiap bagian rantai nilai yang dikemukakan oleh Michael Porter, Garuda Indonesia secara teru menerus meningkatkan nilai tambah yang dilakukan dengan mengembangkan elektronic building baik itu di aktivitas utama bisnis perusahaan yaitu yang terkait dengan aktivitas inbound dan outbond logistics operasi perusahaan, , pemasaran, penjualan tiket perusahaan, dan layanan atau service kepada konsumen, melainkan juga pada aktivitas penunjang perusahaan seperti infrastruktur baik itu fisik maupun informasi, manajemen sumberdaya manusia (human resources management systems) dengan optimalisasi program e-learning untung memperbaiki sistem human capital manual, pengembangan teknologi (technology development) dengan e-travel dan kegiatan procurement dengan e-procurement.

 

Gambar 6. Rantai nilai pada kegiatan Garuda Indonesia

B. E-Business dalam PT Garuda Indonesia, Tbk

Perkembangan teknologi membantu proses komunikasi melalui peralatan multimedia seperti intranet, ekstranet, dan internet. Media email, fax, dan media lainnya pun sering digunakan dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Manajemen Garuda Indonesia melakukan kegiatan e-business terkait dengan serangkaian bisnis perusahaan. Bila kita identifikasi sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaan, maka disana kita akan melihat Garuda Indonesia memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-business yaitu mulai dari bagaimana customer relationship management perusahaan, hubungan dengan pemasok seperti Pertamina dan Boeing sebagai pemasok bahan bakar dan pesawat dengan e-procurement pada supply chain management perusahaan, e-commerce pada partner relationship management, human resources development system di Garuda Indonesia dan enterprise resource planning  sebagai kolaborator dari keempat elektronik-isasi sistem bisnis yang ada di garuda. Arsitektur aplikasi perusahaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

 

Gambar 2. Arsitektur Aplikasi Perusahaan

                  I.        Customer Relationship Management (CRM) Garuda Indonesia

Garuda Indonesia harus mampu melihat titik kunci pertemuan antara apa yang diharapkan oleh pelanggan dengan produk yang disediakan perusahaan melalui website perusahaan. Isi atau content website atau media lainnya seperti flyer yang ditampilkan harus dapat menjadi komunikator perusahaan agar hubungan antara perusahaan dan pelanggan semakin erat karena sebenarnya menjaga loyalitas pelanggan yang telah memakai produk dan jasa perusahaan akan lebih membutuhkan biaya dibandingkan dengan menemukan pelanggan baru. CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada pelanggan.. Melalui CRM Garuda Indonesia menggunakan jaringan pelanggan yang ada saat ini untuk meningkatan pendapatan perusahaan, memperoleh informasi yang lengkap untuk memberikan layanan prima, dan sekaligus memperkenalkan channel procedures yang konsisten.

CRM PT Garuda Indonesia, Tbk dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan antara pelanggan dengan pihak manajemen. Secara lebih jauh, pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu CRM di Garuda Indonesia  bermanfaat untuk memperoleh informasi yang dapat dibagikan kepada partner bisnis perusahaan.

 Untuk mendukung CRM, Garuda Indonesia senantiasa memberikan frequent-flyer dalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui email. Hal ini selain bersifat apresiasi juga bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan.

Gambar 7. Frequent-flyer Garuda Indonesia

Aplikasi CRM antara lain meliputi kegiatan sebagai berikut:

  1. Contact and Account Management

Manajemen kontak dan akun pada PT Garuda Indonesia, Tbk dilakukan dengan penggunaan database, website (meliputi email, facebook, telepon dan faksimile (yang sudah tertera di website)

  1. Sales

Penjualan tiket Garuda Indonesia dilakukan via internet, berhubungan dengan pelanggan (secara langsung maupun tidak) baik dalam skala personal maupun corporat.

  1. Marketing and fulfillment

Pemasaran dan pemenuhan pemesanan tiket perusahaan ini bisa dilakukan melalui web atau dengan promosi di media massa, baik cetak (koran, selebaran) maupun elektronik (website, telepon, email, faksimile) serta melalui jaringan kemitraan perusahaan.

  1. Customer service and Support

Layanan dan dukungan untuk pelanggan juga telah disediakan oleh PT Garuda Indonesia, Tbk yakni melaui forum diskusi pada website http://www.garuda-indonesia.com dan call center Garuda Indonesia.

  1. Retention and Loyalty Program

Program retensi dan loyalitas yang diterapkan pada PT Garuda Indonesia, Tbk adalah dengan memberikan frequent flyer yang berisi mengenai informasi-informasi terkini tentang perusahaan kepada para pelanggan yang senantiasa loyal menggunakan jasa perusahaan.

 

                 II.        E-Precurement dalam Supply Chain Management System PT Garuda Indonesia, Tbk

Dari semua hubungan ebusiness yang dilakukan oleh Garuda Indonesia, transaksi B2B (bisnis ke bisnis) menghasilkan nilai bisnis yang paling tinggi, maka Garuda Indonesia memutuskan untuk mengembangkan kinerja operasional dalam proses pembelian dengan menerapkan e-procurement system. Layanan e-procurement menyediakan metode bisnis yang modern dan praktik komersial dari sektor swasta dan  pemerintah  dan merupakan teknik baru yang dihasilkan dari kemampuan  internet  dalam  memberikan peluang  untuk penghematan biaya  bagi  kedua pemasok dalam melakukan transaksi bisnis maupun kontrak bisnis.  Garuda Indonesia memilih para pemasoknya dengan mempertimbangkan daya saing, fleksibilitas, dan inovasi yang dilakukan oleh pemasok sehingga dari program e-procurement ini sendiri mengindikasikan adanya supplier database system yang dimiliki oleh Garuda Indonesia.

E-procurement telah membantu Garuda Indonesia dalam menjalin kesepakatan kontrak, meningkatkan komunikasi dengan pemasok terkait dengan proses pembelian, dan juga membantu Garuda Indonesia dalam mengeliminasi eksternalitas yang bersifat negatif. Website Garuda Indonesia yaitu garuda-indonesia.com menyediakan link ke Garuda Indonesia eprocurement (www.eproc.garuda-indonesia.com). Situs ini berisi mengenai  berita, pengadaan, pendaftaran pemasok, login, dan bagaimana cara menghubungi perusahaan. Situs ini berisi informasi penting secara komprehensif seperti kebijakan vendor, pertanyaan yang sering muncul dalam proses bisnis B-B, pendaftaran vendor, dan kontak untuk online pengadaan.

Kekurangan yang masih muncul pada program e-procurement ini yaitu di setiap halaman berisi pilihan bahasa yang berbeda. Misalnya, pada halaman pengadaan didukung dalam dua bahasa, sedangkan halaman yang lainnya masih dalam satu bahasa. Hal ini akan mengurang peluang akses dari pihak asing untuk dapat berkolaborasi dengan bisnis yang dijalankan oleh Garuda Indonesia

                III.        E-commerce dalam Partners Relationship Management  PT Garuda Indonesia, Tbk

Brand Garuda Indonesia mengembangkan dua jenis e-Commerce, yaitu Business to Business dan Business to Customer.  B2B dilakukan Garuda dengan menyediakan Coporate Online dan Agency Online, sedangkan B2C dilakukan dengan personnal online booking.

Fitur e-Commerce untuk brand Garuda Indonesia sangat lengkap bila dibandingkan dengan fitur e-Commerce dari brand maskapai penerbangan lainnya. Garuda Indonesia menawarkan e-Commerce terpadu yang disebut dengan 28 Customer Touch Points yang memungkinkan calon/penumpang Garuda Indonesia mengakses service online dari before flying sampai after arrival yang disediakan melalui web. Fitur-fitur tersebut sangat jelas dan mudah dimengerti. Beberapa fitur tersebut adalah:

  • Book Flight

Calon penumpang Garuda Indonesi dapat melakukan pemesana tiket secara online melalu web. Terdapat beberapa pilihan yang harus diputuskan oleh calon penumpang, antara lain kota asal dan kota tujuan penerbangan, tanggal keberangkatan dan kepulangan, jenis tiket apakah one-way atau return, kelas penerbangan, dan jumlah penumpang dewasa serta anak-anak.

  • Check In dan e-Ticketing

Check In secara online ini sangat berguna sekali bagi konsumen yang misalnya memiliki waktu terbatas untuk menunggu antrian check in secara manual di bandara. Dengan adanya check in online akan sangat meningkatkan efisiensi waktu bagi konsumen, sekaligus kenyamanan tanpa mengantri secara manual. Di check in secara online, konsumen juga dapat memilih tempat duduk sesuai dengan kelas penerbangan yang telah dibayar. Bagi Garuda Indonesia sendiri, proses ini sangat menguntungkan, karena selain meningkatkan proses layanan kepada pelanggannya, crew Garuda dapat langsung mengetahui ketersediaan bangku yang belum terisi, dan pelayanan di bandara menjadi lebih efisien karena sudah terdapat tiket elektronik.

  • Show Schedule and Tariff

Dengan adanya jadwal dan tarif untuk setiap rute yang diperbarui setiap hari akan memudahkan calon penumpang untuk menyesuaikan waktu penerbangan yang akan dilakukan dan pembayaran yang akan dilakukan.

  • e-Payment

e-Payment memudahkan calon penumpang Garuda Indonesia untuk pembelian tiket secara online lewat web Garuda Indonesia. Setelah melakukan reservasi, calon penumpang Garuda Indonesia akan menerima booking code dan 13 digit payment code. Untuk pembayaran melalui kartu kredir Visa atau Master Card, calon penumpang dapat langsung menelepon call center Garuda di 08041807807 atau (021) 23519999 lalu menyebutkan 16 digit nomer kartu kredit sebaga otorisasi pembayaran. e-Payment dapat juga dilakukan menggunakan ATM dari berbagai bank, antara lain BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, Lippo Bank, Permata Bank, BRI dan BII; Telehone Banking dari Bank Mandiri, BNI and BCA; Mobile Banking dari Bank Mandiri, BCA dan Permata Bank; Internet Banking dari Bank Mandiri, BCA, BNI dan Lippo Bank.

  • Promotion and Touch the Feel

Garuda Indonesia melalui web-nya, juga melakukan promosi atas produk layanan yang dimilkinya. Promosi ini sangat ditunjang dengan adanya pengembangan touch point, dimana calon penumpang yang akan membeli tiket Garuda Indonesia akan merasakan bagaimana dilayani secara online, mulai dari proses reservasi, pembayaran, memperoleh tiket, check-in, sampai kedatangan. Dimana Garuda Indonesia mampu menyajikan lokasi-lokasi terbaik untuk tempat pariwisata di kota tujuan penerbangan yang dipilih calon penumpangnya sekaligus fasilitas hotel dan transportasi yang dapat dipilih sesampainya di kota tujuan.

Corporate/Agency Online

Suatu perusahaan yang akan masuk ke B2B dengan Garuda Indonesia diwajibkan mengisi data perusahaan secara online. Bagi perusahaan partner bisnis garuda Indonesia keuntungan bertransaksi B2B dengan Garuda Indonesia adalah:

  • Special Corporate Fares dengan diskon yang atraktif baik untuk kelas penerbangan bisnis dan ekonomi.
  • Priority waiting list
  • Incentives awarding
  • Fasilitas pecial untuk dapat mengkreditkan VAT pada tiket.
  • Laporan yang komprehensif setiap bulannya

Pembelian dan pemesanan tiket melalui berbagai cara dengan menyebutkan corporate memberhip, yaitu GA Sales Office, Corporate Online Payment, Corporate Online Booking dan Corporate appointed Travel Agencies Sebagai bentuk CRM, Garuda Indonesia membuat microsite yang ditujukan khusus untuk penegang kartu Garuda Frequent Flyer.

               IV.        Human Resources Management System pada PT Garuda Indonesia, Tbk

Unit SDM melakukan transformasi peran dan fungsinya agar menciptakan nilai tambah sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Transformasi SDM dimulai di tahun 2008 dengan meluncurkan beberapa inisiatif program diantaranya yaitu penentuan penempatan para karyawan berdasarkan level organisasi dan tingkat pendidikan, termasuk di dalamnya penataan organisasi yang efisien dan efektif agar dapat memudahkan proses penerjemahan visi, misi dan sasaran bisnis kepada seluruh pihak internal. Knowledge Based Management dilakukan di unit ini sehingga perencanaan sumberdaya manusia dapat diimplementasikan dengan tepat.

Program e-Recruitment Garuda Indonesia tidak hanya mencakup tools publish vacant position, namun juga seluruh proses administrasi dan pencatatannya. Sistem ini telah diterapkan sejak bulan September 2010 dengan merekrut posisi Awak Kabin, untuk selanjutnya digunakan untuk posisi lainnya seperti Penerbang dan para profesional. Dalam bidang rekrutmen pekerja atau karyawan, perusahaan juga menyadari pentingnya rekrutmen yang baik di tengah persaingan yang demikian ketat dalam memperebutkan sumber daya manusia yang handal. Untuk itu faktor penyajian informasi, penyediaan proses dan kecepatan waktu menjadi penting artinya dalam memperoleh karyawan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.

Untuk mengoptimalkan SDM, perusahaan juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan pada fungsi organisasi yang tepat (unit bisnis maupun grup Perusahaan). Selain itu, Garuda juga terus berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah memetakan pegawai potensial dalam talent pool (grup Perusahaan). Sistem pembelajaran e-learning juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Sementara itu, sejalan dengan strategi bisnis, Perusahaan berupaya menyempurnakan Human Capital Manual (HCM) yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen dan seleksi, mutasi antar unit maupun antar perusahaan dalam grup, sistem penilaian kinerja, pengembangan karir serta kompensasi dalam Human Resources Management System sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi sesuai sasaran pencapaian bisnis perusahaan

Selain program tersebut di atas, dalam upaya menciptakan tenaga terampil dan profesional yang diproyeksikan untuk menduduki jabatan tertentu di masa depan, Perusahaan membuka program rekrutmen jalur khusus yaitu Program Management Trainee. Program ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga potensial yang diharapkan mampu menciptakan perubahan dalam pola kerja, suasana kerja dan komitmen kerja yang tinggi. Melalui Program Management Trainee ini, Perusahaan juga memastikan ketersediaan kandidat suksesi yang kompeten dan berkualitas.

                V.        Fungsi Enterprise Resource Planning pada PT Garuda Indonesia, Tbk

Enterprise resource planning PT Garuda Indonesia, Tbk merupakan  sebuah kerangka kerja perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan dengan pemrosesan pesanan penjualan tiket, manajemen dan pengendalian atau maintenance unit pesawat, perencanaan produksi dan distribusi jasa perusahaan, serta keuangan perusahaan. Garuda indonesia sendiri tentunya telah menerapkan software khusus dalam merancang ERP perusahaan.  Fungsi ERP dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. a.    Perencaanan produksi

Pada proses produksi jasa perusahaan ini telah didukung dengan perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan secara keseluruhan.

  1. b.    Logistik terintegrasi

Kegiatan operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak adanya logistik yang terintegrasi yakni mulai dari yang berhubungan dengan produksi  jasa layanan hingga kepada produk turunan perusahaan.

  1. c.    Akuntasi dan keuangan

Semua dana untuk kegiatan operasional PT Garuda Indonesia, Tbk haruslah dibukukan dalam sebuah laporan keuangan tiap bulannya maupun tahunan. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan dana. Serta merupakan proses evaluasi manajemen untuk kedepannya. Pencatatan itu disimpan dalam bentuk database yang sistematis dan jelas, akan tetapi dalam hal ini database hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu untuk menghindari user dalam penyalahgunaan data.

  1. d.    Sumber Daya Manusia

Kegiatan operasional PT Garuda Indonesia, Tbk tidak bisa berjalan dengan baik tanpa ketersediaan pekerja dan kualitas dari pekerja tersebut. Oleh karena itu perencanaan sumberdaya manusia secara tepat perlu dilakukan oleh perusahaan.

  1. e.    Distribusi, Penjualan, Manajemen Pemesanan

Proses distribusi, penjualan dan pemesanan tiket PT Garuda Indonesia, Tbk didukung oleh sistem informasi bisnis perusahaan yang didukung dengan kegiatan e-commerce perusahaan baik itu sistem brokerage, affiliate, maupun manufacture.

BAB III

STUDI KASUS

  1. A.   Electronic Business System

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi (Alter, 2002). Pada prinsipnya e-business mengacu pada lingkungan yang lebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi (Anastasia, 2004).

Sejarah adanya e-business muncul setelah era internet. Akan tetapi istilah e-business pertama kali dipopulerkan oleh IBM sekitar sepuluh tahun yang lalu. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu perusahaan jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Sebuah perusahaan harus mampu melakukan transformasi proses bisnis yang mereka lakukan agar dapat memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers.

            Selain itu dalam implementasi marketing perusahaan, kegiatan yang meliputi transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan yang lain telah berkembang dengan E-commerce. Korelasi hubungan terjadi antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Jika diklasifikan, sistem e-commerce terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:

  1. Electronic markets (EMs) yaitu sistem informasi antar organisasi yang menyajikan fasiltas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan.
    1. Electronic Data Interchange (EDI) yaitu sarana untuk mengefisiensikan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Asociation (IDEA) sebagai “transfer data tersruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
    2. Internet Commerce yaitu penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan   komunikasi untuk perdagangan melingkupi kegiatan penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan mempunyai keuntungan antara lain: internet merupakan media pomosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah dan pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesanan.
    3. B.   Enterprise Application Architecture

            Arsitektur aplikasi perusahaan ini menyajikan gambaran umum tentang berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang utama, serta hubungan antar fungsi tersebut. Gambar arsitektur aplikasi perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:

 

Source: Adapted from Mohan Sawhney and Jeff Zabin, Seven Steps to Nirvana:  Strategic Insights into e-Business Transformation (New York: McGraw-Hill,2001), p. 175.

  1. C.   Customer Relationship Management

            CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan (O’Brien, 2002).

  1. D.   Enterprise Resource Planning

            Dhewanto dan Falahah (2007) mendeskripsikan ERP sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi tersebut.

  1. E.    Supply Chain Management

            Supply Chain Management adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan  kepada konsumen. Dari sudut struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota, 2001).    

            E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang  dibutuhkan dalam proses produksi (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).

BAB IV

PENUTUP

  1. A.   Kesimpulan

Penerapan e-business pada PT Garuda Indonesia, Tbk telah terintegrasi dengan cukup baik. Hal ini dilihat melalui arsitektur aplikasi perusahaan yang memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-business.

Bila kita identifikasi sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaan, maka disana kita akan melihat Garuda Indonesia memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-business yaitu mulai dari bagaimana customer relationship management perusahaan, hubungan dengan pemasok  atau supply chain management perusahaan dengan e-procurement, e-commerce pada partner relationship management, human resources development system di Garuda Indonesia dan enterprise resource planning  sebagai kolaborator dari keempat elektronik-isasi sistem bisnis yang ada di garuda.

 

Tinggalkan komentar